CEO Bayern Munich Agen Mesut Ozil Seperti Mendongeng

2nd Agustus 201828th Februari 2019 admin 1 Komentar

Rummenigge menuduh agen Ozil sengaja mengaitkan cerita sang pemain pensiun dari timnas Jerman dengan masalah rasisme.

CEO Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge kembali memanaskan situasi Mesut Ozil yang memutuskan pensiun dari tim nasional Jerman setelah merasa tak dihormati dan menjadi sasaran rasisme.

Keputusan pensiun diambil Ozil setelah mendapat hujan kritikan atas foto kontroversialnya dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan beberapa saat menjelang Piala Dunia 2018 dimulai.

Kontroversi semakin membesar setelah Jerman untuk kali pertama sejak 1938 tersisih di fase grup turnamen sebagai juru kunci dan performa sang bintang Arsenal menjadi salah satu kambing hitam.

Federasi Sepakbola Jerman (DFB) hingga sejumlah tokoh ternama seperti Lothar Matthaus dan Uli Hoeness membantah klaim Ozil, yang kemudian dibela secara tegas oleh agennya, Dr Erkut Sogut yang membantah kometar Hoeness selaku presiden Bayern.

“Komentar Mr Hoeness sepenuhnya kehilangan poinnya karena sama sekali tidak ada hubungannya dengan sepakbola. Ia berusaha mengalihkan perhatian dari masalah yang sebenarnya, masalah rasisme dan diskriminasi di Jerman, yang kembali muncul dalam masyarakat Jerman sehari-hari,” ujar Sogut kepada LigaIBC.

Dan, rupanya balasan yang dilontarkan Sogut mendapat respons dari Rummenigge yang menyebut Ozil tidak menjadi sasaran kritikan atas latar belakang keturunan Turki yang dimiliki pemain berusia 29 tahun tersebut.

“Ozil tidak dikritik karena ia punya latar belakang Turki,” tegas Rummenigge kepada Sport Bild. “Itu seperti dongeng yang diceritakan agennya kepada kami.”

“Dan sikap seperti itu membuat saya terganggu lebih lanjut hari demi hari. Sekarang ini agen lebih banyak melakukan wawancara dan mengeluarkan pernyataan. Terkadang itu seperti audisi mendongeng.”

Sang CEO Bayern juga mendukung komentar Hoeness atas klaim yang menyebutkan pihaknya tak pernah merasa bahwa Ozil merupakan pemain yang berada di level top.

“Ketika kami bermain di London [lawan Arsenal], Uli selalu berkata: ‘Saya harap ia bermain malam ini.'”